1. Latar Belakang
Korban berjatuhan saat Israel Defence Force (IDF) melancarkan Operasi Pilar Pertahanan ke Gaza pada tanggal 14 November 2012 sampai dengan sekarang, baik itu dari pihak Israel maupun palestina. Alasan Israel adalah serangan yang dilaksanakan saat kunjungan singkat Qandil hanya merespon sebuah roket hamas yang jatuh diwilayah selatan negeri Israel. Sejatinya, sebagaimana yang tertulis dalam the Guardian, serbuan ke Gaza bermotif politik semata, tidak ada kaitannya dengan upaya melemahkan Hamas, dimana hal tersebut juga terjadi pada empat tahun yang lalu, kalangan yang berkuasa di Israel, baik Netanyahu dari partai Likud maupun menteri Pertahanan Ehud Barak dari partai buruh, membutuhkan perang tersebut hanya untuk mengangkat citra mereka menjelang pemilu nasional yang akan dilaksanakan pada Januari 2014.
Eskalasi konflik antara Israel dengan Hamas kian memanas yang mengakibatkan korban berjatuhan dikedua belah pihak. Gerakan militan Hamas pada tanggal 15 November 2012 mengatakan telah menembakkan lebih dari 350 roket dari Gaza ke wilayah Israel. Sementara itu pihak keamanan Israel mengatakan, 130 di antara roket-roket itu dapat dicegat oleh sistem pertahanan antimisil Iron Dome. Beberapa warga Palestina di Gaza tewas dalam serangan udara Israel, termasuk anak-anak dan juga warga Israel tewas disebabkan oleh tembakan roket Israel ke selatan Palestina. Iron Dome merupakan sebuah sistem pertahanan udara bergerak yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan artileri dengan rudal pencegat. Sitem itu diciptakan sebagai sebuah tindakan defensif terhadap ancaman roket bagi penduduk sipil dan tentara Israel. Sistem tersebut dibuat dengan bantuan negra Amerika Serikat dimana Iron Dome dinyatakan berfungsi dan mulai dikerahkan pada Maret 2011. Pada bulan berikutnya Iron Dome bisa mencegat roket Grad, untuk pertama kalinya, yang diluncurkan dari Gaza. Teknologi pelacakan sistem itu dapat mengikuti lintasan roket yang masuk ke wilayah Israel dan menentukan apakah senjata itu akan menghantam lokasi penduduk sipil atau mendarat tanpa menimbulkan bencana di lahan terbuka atau laut. Pertempuran antara Hamas dan Israel semakin meningkat sejak Israel membunuh Ahmed Jabari, pemimpin militer Hamas yang mengontrol Gaza.
Produsen Iron Dome, Rafael Advanced Defense Systems Ltd. menyatakan bahwa pihaknya memberikan jaminan Iron Dome mampu mengatasi serangan roket musuh yang masuk dengan jarak dengan kisaran antara lima kilometer atau sekitar tiga mil dan 70 km atau 42 mil maupun serangan bom mortir. Iron Dome pertama kali digunakan pada April 2011 ketika dipasang di luar selatan kota Beersheba dan berhasil menembak jatuh serangan roket Gaza pertama kalinya. Sistem pertahanan ini cukup diderek truk, sehingga memudahkan transportasinya. Israel juga mengatakan bahwa mereka hanya membutuhkan 13 dari Iron Dome untuk pertahanan nasionalnya. Selanjutnya dalam penulisan ini akan dijelaskan mengaenai perkembangan anti misile Iron Dome, System dan impilkasi strategis dari penggunaan anti roket ini.
2. Perkembangan Iron Dome
a. Karakteristik dan sistem. Iron dome merupakan anti rocket defence system yang pertama kali digunakan oleh Israel pada april 2011 dengan keberhasilan dalam menyelamatkan kehidupan dan mengurangi kerusakan, selanjutnya dapat memberikan kontribusi dalam kepemimpinan politik dalam mengambil kebijakan dalam pertempuran antara Israel dan Hamas di Gaza. Iron Dome di rancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan senjata artileri yang ditembakkan dari jarak 4 sampai dengan 70 km. Sistemnya diciptakan sebagai pertahanan countermeasure pada ancaman roket terhadap warga sipil diperbatasan utara dan selatan Israel, dengan menggunakan sistem Spyder Rafaels. Pertama kali digunakan yaitu pada tanggal 27 Maret 2011 di dekat wilayah Beersheba dan sistemnya berhasil mengintercep Roket Grad yang diluncurkan dari Gaza. Pada tanggal 10 Maret 2012 jerusalem post melaporkan bahwa sistem pertahanan rudal tersebut dapat menembak 90% roket yang ditembakkan dari Gaza yang akan mendarat di area penduduk, sampai dengan november 2012 dapat mencegat lebih dari 400 roket. Sistem anti rudal Iron Dome juga sangat efisien terhadap pesawat tempur pada ketinggian 32.0000 ft / 10.000 m.
b. Latarbelakang Penggunaan Iron Dome. Selama berlangsung perang Lebanon pada tahun 2006 pasukan Hezbullah menembakkan hampir 4000 roket, khususnya roket Katyusha untuk jarak pendek yang mendarat di Israel utara termasuk juga di daerah Haifa wilayah yang merupakan kota ketiga terbesar di Israel. Sebanyak 44 warga sipil Israel terbunuh dan 250.000 dievakuasi dan direlokasi ke daerah lain. Sementara diwilayah selatan lebih dari 4000 roket dan 4000 bom mortar yang ditembakkan ke daerah israel dari gaza antara tahun 2000 sampai dengan 2008 yang dilakukan oleh Hamas. Hampir seluruh roket ditembakkan oleh anti roket Qassams dengan peluncur 122 m Grad dengan menggunakan metode jangkauan yang lebih luas. Pada februari 2007 Menteri Pertahanan Amir Peretz memilih Iron Dome sebagai solusi pertahanan Israel untuk ancaman roket jarak pendek. Semenjak saat itu 210 juta dollar AS digunakan untuk mengembangkan sisitem pertahanan Rafael bekerja sama dengan IDF.
c. Sejarah nama Iron Dome. Pimpinan Proyek dan Tim yang terbentuk dari Administration for the Development of Weapon and Technological Infrastucture sangat memiliki waktu pendek pada saat untuk berfikir tentang pemberian nama dan penggunaan sistemnya. Pimpinan proyek tersebut terinspirasi oleh anti roket Qassam tetapi saat proyek dimulai menemukan sebuah masalah kemudian mendapat nama Tamir untuk rudalnya dan sistemnya “Golden Dome”. Setelah beberapa kali menemukan permasalahan akhirnya namanya dirubah menjadi “Iron Dome” atau “kubah besi”. Pada akhir tahun 2007 perdana menteri israel mengatakan bahwa; “Sampai dengan 2,5 tahun kedepan kita akan mendeploy sistem Sderot yang pertama.” Pernyataan tersebut disusul dengan keberhasilan Iron dome pada April 2011 bahwa senior menteri pertahanan, Direktur menteri pertahanan untuk penelitian dan pengembangan, mereka mengatakan bahwa Tujuan daripada sistem sistem yang strategis tersebut adalah untuk kepentingan manuver kepemimpinan politik dan menyiapkan rencana apabila eskaslasi konflik meningkat.
d. Spesifikasi Teknis. Sistem anti roket didesain untuk mencegat roket jarak pendek dan senjata artileri kaliber 155 mm dengan jarak sampai dengan 70 km. Menurut perusahaannya Iron dome bisa dioperasikan pada siang dan malam dalam kondisi segala macam cuaca dan dapat merespon ancaman dalam jumlah banyak secara simultan, dengan memiliki tiga komponen utama sebagai berikut:
1) Detection dan Traking Radar. Sistem radar ini dibangun Oleh Elta sebuah perusahaan pertahanan Israel.
2) Battle Mangement dan Weapon Control (BMC). Pusat Kendali yang dibangun oleh Sistem Mprest, sebuah perusahaan sofware Israel.
3) Missile Firing Unit. Peluncur unit yang menggunakan interceptor rudal Tamir yang dilengkapi dengan sensor Electro-Optic dan beberapa steering fins untuk kemampuan manuver. Rudal dibuat oleh Rafael. Sistem radar mendeteksi peluncur roket dan mentracking lintasannya kemudian, BMC mengitung perkiraan Hit Point sesuai dengan data yang diperoleh dan menggunakan informasi untuk mengetahui apakah target sesuai dengan ancaman pada area yang dituju, hal ini akan terjadi apabila misile interceptor menembakkan roket sebelum sampai pada area yang diharapkan.
4) Tipe Batrey. Terdiri dari unit radar dan tiga peluncur dimana masing masing peluncur memiliki 20 interceptor untuk total 60 rudal perbatrey. Dilaporkan bahwa masing masing Batrey dapat melindungi are penduduk hampir 150 kilometer persegi.
5) Konsep Kerja iron Dome. Pada saat sistem radar mendeteksi roket yang berlawanan arah datangnya atau artileri yang diluncurkan. BMC merupakan otak dari system yang akan menghitung lintasan roket dimana kira kira akan menghancurkannya. BMC dapat mentraking dan menembak banyak target secara simultan. Jika roket yang datang dan akan akan menghancurkan area yang resikonya rendah seperti lapangan kosong maka Iron Dome akan meninggalkannya, tetapi jika roket akan mengenai target yang sensitive seperti pemikiman penduduk, Iron Dome akan meluncurkan rudal tamir untuk mengintercep dan mengahncurkannya. Sistem juga akan mencari tempat yang baik untuk mencegat target yang dating sepanjang pelintasan roket lawan dan akan mencoba dan menghindari area pemukiman penduduk. Target yang datang sangat cepat dan perhitungan pelintasan dan keputusan untuk meluncurkan rudal dalam waktu beberapa detik. Rudal Tamir dapat ditembakkan siang dan malam dalam semua kondisi cuaca dimana peluncurannya dipandu oleh system radar dan BMC yang didarat yang mejaga agar arahnya benar. Pada saat Tamir mendekati target, dimana rudal sendiri memiliki radar untuk mengarah kearah yang lebih dekat pada roket yang datang, warhead mengandung bahan peledak dan akan meledak baik rudal Tamir maupun roket lawan apabila terjadi impact.
e. Percobaan dan Penggunaan Iron Dome.
1) Percobaan. Sebelum digunakan Iron Dome telah dilakukan tes atau uji coba peembakan dan perbaikan sistem anti roket tersebut meliputi beberapa tahapan:
a) July 2008. Rudal interceptor Tamir Berhasil dalam percobaan.
b) Maret 2009. Israel berhasil melaksanakan percobaan sistem pertahanan misile tanpa intercep dengan menggunakan proyektil.
c) juli 2009. Menteri pertahanan melaksanakan pengetesan rudal Qassam dan jarak pendek Katyusha.
d) Agustus 2009. IDF melengkapi batalyon baru dengan menggunakan sistem Iron Dome yang merupakan bagian dari Angkatan Udara Israel, dimana sistem tersebut digunakan pertama kali di sepanjang perbatasan Gaza dan Lebanon.
e) Januari 2010. Iron Dome berhasil mengintercep multiple roket Qassam dan Katyusha.
f) Juli 2010. Sistem berhasil menintercep roket, selama pengetesan Iron Dome berhasil menghancurkan roket sebelum mendarat ke target.
g) Maret 2011. Iron Dome dideklarasikan penggunaan operasional oleh IDF.
2) Penggunaan operasional pertama kali Iron Dome pada bulan April 2011 yang merupakan eskalasi penggunan roket serangan dari gaza kepada target target Israel. Setelah IDF merespon serangan maka didirikanlah satu atau dua Batrey Iron Domes di Beersheba dan pada Maret 2011 Iron Dome digunakan dengan Operasi Percobaan. Sampai dengan eskalasi meningkat akhirnya Batrey kedua didirikan pada 4 April 2011.
3) Periode selanjutnya penggunaan Iron Dome pada bulan Agustus 2011, dimana palestina menembakkan roket besar besaran ke daerah Beersheba dan banyak roket yang dihancurkan namun hanya membunuh warga israel 10 orang. Penembakan roket oleh palestina selanjutnya hanya mengenai bangunan yang kosong karena pengaruh tembakan balasan oleh Iron Dome.
3. Evaluasi Penggunaan Iron Dome. Tampaknya penggunaan Iron Dome sangat mengejutkan IDF dan warga sipil Israel, dalam melaksanakan kajian terhadap persenjataan Israel juga berpedoman kepada seberapa jauh dampak atau kurban yang ditimbulkan dari serangan roket Palestina. Sejumlah roket 300 sampai dengan 350 buah diluncurkan dari Palestina dan memasuki wilayah israel menyebabkan 2 kendaraan rusak dan 1 kurban. Hal ini artinya penggunaan Iron Dome sangat efektif 300 tembakan roket Palestina hanya mengakibatkan 1 orang kurban. Dibandingkan dengan anti rudal sebelumnya yang digunakan Israel Iron dome memiliki kesuksesan yang signifikan.
4. Implikasi Strategis Penggunaan Iron Dome.
a. Pada hari ke 8 tanggal 22 November 2012 rentetan tembakan udara yang dilancarkan dan mebahana di wilayah udara Gaza City disisi lain, di Tel Aviv sebuah bom meledak yang menghanguskan sebuah bus dan melukai 22 orang. Meskipun Hamas dan Warga Gaza menyambut gembira serangan itu, dampak strategisnya adalah Israel akan menjadikan peledakan tersebut akan di dijadikan justufikasi untuk melancarkan serangan yang lebih brutal untuk menyerang Gaza. Padahal jumlah korban tewas sejak gempuran pertama sudah mencapai 139 jiwa dan 1000 lebih terluka berbandng 5 jiwa tewas dan 15 terluka dipihak Israel.[1]
b. Sekitar 2,5 bulan setelah pertempuran di gaza pada bulan april 2011 Senior Angkatan Udara Israel mengatakan bahwa: “ Keberhasilan Iron Dome telah menyelamatkan IDF dan Operasi operasi lainnya di Gaza.” Keberhasilan penampilan Iron Dome sangat memberikan tingkat kebebasan dan memberikan kegiatan yang lebih leluasa. Tampaknya IDF telah memperkenalkan konsep strategi baru dalam pertahananannya yang bertujuan untuk:
1) Melindungi Kehidupan dan Infrastruktur Israel.
2) Menyiapkan fleksibilitas baru bagi kepemimpinan politik
3) Memberikan waktu yang cukup luang kepada IDF untuk menyiapkan operasi operasi yang bersifat Ofensive selanjutnya.
Dampak lainnya adalah bagi warga Hamas akan mengalami banyak kematian akibat serbuat tembakan roket israel, dimana efek dari penggunaan Iron Dome ini Hamas akan menggunakan roket yang lebih besar dalam pertempuran pertempuran selanjutnya dengan menggunakan dari negara negara yang membantu Palestina.
Pelajaran lain yang bisa diambil dari konflik Gaza adalah perlombaan antara Ofensive dan defensive. Iron Dome memiliki kemampuan defensive yang handal bagi warga Israel untuk melindungi sistem konfigurasi pertahanan anti udara yang dimilikinya sementara warga Hamas membombardir dengan ribuan roket.
5. Kesimpulan. Korban masih akan terus berjatuhan sebagai implikasi penuh pada konsep pertempuran defensive aktif dalam area pertempuran antara Israel dan Palestina. Bagaimanapun juga bahwasannya Israel telah menyelamatkan warganya, tentaranya dan membantu kepemimpinan politik dalam meredahkan pertempuran yang ada, dan Iron Dome telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam keamanan Israel.
[1] Jawapos tanggal 22 November 2012.