• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Books
  • articles
  • Multimedia
  • Interviews
  • Talks
  • Letters
  • Events
  • Khazanah
  • Bios
  • About

RAJA SAMUDERA

Laman Resmi Kolonel Laut (P) Salim

February 8, 2016

Optimalisasi Pembangunan Indonesia Timur dengan Pertahanan Negara Maritim

Untuk mengoptimalisasikan pembangunan Indonesia timur, perlu pengubahan konsep pertahanan negara menjadi konsep pertahanan negara maritim. Konsep pertahanan diubah menjadi konsep pertahanan negara maritim, di mana kekuatan utama adalah TNI AL dan didukung oleh kekuatan TNI AU dan TNI AD

Pada konteks pertahanan, sambungnya, Pemerintah harus mampu mewujudkan pembangunan kekuatan maritim Indonesia (Indonesia Maritim Power), mengingat lingstra negara maritim yang berkembang, baik global maupun regional.

Dalam Maritime State Frame Work, ketika pemerintah mengeluarkan policy tentang visi maritim maka Kementerian Pertahanan harus mampu mewujudkannya dalam bentuk Strategi Pertahanan Maritim yang akan dikolaborasikan dengan Strategi Maritim dari Kementerian Koordinator yang terlibat, dipimpin Kemenko Maritim, sehingga akan tersusun Strategi Maritim Indonesia (SMI). SMI ini merupakan gabungan strategi maritim dari sipil dan militer.

Dalam membangun kekuatan maritim, Bangsa Indonesia harus berdasarkan fondasi dasar negara, yaitu Pancasila dan UUD 45 yang asli. Selanjutnya, Kebijakan Poros Maritim Dunia harus diwujudkan dalam tataran National Policy yang dijabarkan oleh masing-masing kementerian maupun lembaga.

Budaya dan karakter bahari terlebih dahulu harus ditanamkan dalam jiwa rakyat Indonesia sebagai bagian dari National Character serta tata pemerintahan serta wajah politik yang mencerminkan karakter maritim yang menjunjung nilai agama, Pancasila, dan luhur keadatan.

Bila Bangsa Indonesia ingin mengulangi kejayaan Nusantara sebagai bangsa maritim maka harus mengetahui jatidiri bangsa, di mana kodrat penciptaan ruang tinggalnya adalah maritim, bukan kontinental.

Sejarah telah mencatat masa lalu peradaban maritim bangsa kita. Cikal bakal munculnya perdagangan internasional di Maluku bahwa Banda Neira pada November 1511 menjadi bahan perbincangan dunia.
Kepulauan Banda telah tercatat dalam Nagarakretagama sebagai kepulauan terpenting dalam perdagangan internasional abad ke-15 sebagai penghasil rempah-rempah. Kepulauan Banda diincar berbagai bangsa dengan berbagai cara.

Dari sejarah tersebut dapat diketahui, kita memiliki peradaban maritim yang tinggi saat bernama Nusantara. Kodrat bangsa kita adalah bangsa maritim, di mana pemerintahannya harus mampu memanfaatkan kekayaan sumberdaya laut untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat yang adil dan merata.

Share this:

  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to print (Opens in new window)

Reader Interactions

  • Facebook
  • Twitter
  • YouTube

COPYRIGHT © 2010 - 2019 RAJA SAMUDERA